Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari
proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi
falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang
sama-sama dipelajari dalam matematika
dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi
tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi,
keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti
perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak
tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan
segala hal.
Secara
harfiyah atau etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan dan
kebenaran. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yang merupakan katan
majemuk dari Philia dan Sophia. Menurut Poedjawijatna filsafat
berasal dari kata Arab yang erat hubungannya dengan bahasa Yunani, bahkan
asalnya memang dari kata Yunani, yaitu philosophia, yang merupakan
bentuk kata majemuk dari philo dan sophia. Philo berarti cinta atau keinginan dan karenanya
berusaha untuk mencapai yang diinginkan itu. Sedangkan sophia berarti kebijakan
(hikmah) atau kepandaian. Jadi filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk
mendapatkan kepandaian atau cinta pada kebijakan.
Harun
Nasution juga mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafa
dengan wazan atau timbangan fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Kalimat
isim atau kata benda dari kata falsafa ini adalah falsafah dan filsaf.
Dalam bahasa Indonesia, lanjut Harun banyak terpakai kata filsafat, padahal bukan dari kata falsafah
(Arab) dan bukan pula dari philosophy (Inggris), bahkan juga bukan
merupakan gabungan dari dua kata fill (mengisi atau menempati) dalam bahasa Inggris dengan safah
(jahil atau tidak berilmu) dalam bahasa Arab sehingga membentuk istilah filsafat.
Dalam bahasa
Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".Secara
terminologi pengertian filsafat memang sangat beragam, baik dalam ungkapan
maupun titik tekannya. Menurut Poedjawijatna, filsafat adalah sejenis
pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya tentang segala
sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Sementara Hasbullah Bakry, mengatakan
bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia. Plato mendefinisikan
filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli (hakiki), dan kata Aristoteles filsafat adalah
peengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika,
logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika.selanjutnya,
menurut Immanuel Kant filsafat adalah pengetahuan yang menjadi pokok pangkal
segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan, yaitu :
- apa yang dapat diketahui, jawabannya adalah metafisika
- apa yang seharusnya diketahui, jawabannya adalah etika,s
- ampai di mana harapan kita, jawabannya adalah agama dan
- apa itu manusia, jawabannya adalah antropologi.
Entahlah
seperti apa saya mendefinisikan apa itu filsafat. Mungkin tidak hanya saya yang
bingung mengenai apa itu filsafat. Mungkin saya pun tidak pernah berfikir
sekalipun tentang filsafat sebelumnya, sampai waktu itu datang. Belajar tentang
filsafat pendidikan karena tuntutan mata kuliah. Namun saya baru tau, bahwa
filsafat memiliki hubungan erat dengan jurusan yang saya ambil yaitu pendidikan
matematika.Seorang Dosen yang menurut saya sedikit menarik untuk mengorek
tentang filsafat. Menurut saya belajar filsafat itu belajar untuk berfikir.
Komentar
Posting Komentar