Langsung ke konten utama

Menengok 2020-ku

Bismillahirrohmanirrohim.. 
Ditemani iringan lagu dari Afgan dan Raisa berjudul "Tunjukan" aku buat tulisan ini sebagai hadiah akhir tahun 2020 untuk diri sendiri. Awal tahun 2020 aku telah berjanji pada diri sendiri "2020 harus lebih bahagia", Qodarullah tahun ini banyak bahagianya, atas semua penerimaan yang "mau ga mau harus di syukuri". Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya, sama-sama istimewa dan mengandung banyak pembelajaran selama mau memetik dan menyadarinya. 
Aku cuma mau bilang "Terimakasih diri, telah mampu melewati tahun ini dengan segala adaptasi. Terimaksih sudah belajar mengendalikan diri, menghargai diri sendiri, berani melangkah sesuai kata hati dan terima kasih sudah mencintai diri sendiri"

Rabu, 1 januari 2020
Ini mungkin pertama kali dan terakhir kalinya aku ikut liburan Give away dari sekolah tempatku kerja dulu. Aku ga mau menyebut diriku solo traveler atau backpacker, aku lebih suka menyebut diriku seseorang yang suka bermain kemanapun tanpa aturan. nah.. hari itu adalah hari dimana segalanya diatur, ga boleh ini, ga boleh itu, harus ke sini, harus begini, oh... Tapi aku ingat pesan bapak "kalau kamu masih tinggal di rumah ini, ya ikutin aturan di sini dan jangan semau-maunya sendiri". Darinya aku paham, setiap rumah punya atap masing-masing, kalau memang aturannya sudah tidak bisa dilaksanakan maka kita punya 2 opsi yaitu tetap tinggal- tutup mulut-kerjakan atau cari rumah lain yang punya atap lebih luas hahaha... mudahnya, kalo udah ga betah, ya udah pergi aja, hidup sekali hey!
Tapi ada pelajaran berharga, bahwasanya pada kondisi apapun dan dimanapun kita berada kita perlu menjaga sikap (mendukung dan menolak dengan cara tepat), supaya selepas pergi kita masih tetap hidup secara mutlak.

Jum,at, 10 januari 2020
Tepat 22 tahunku dan banyak kado istimewa "mendapatkan banyak cinta". Hari itu kudefinisikan sebagai kado indah dari Allah telah menakdirkan aku sebagai guru, seharian bersama anak-anak, mendampingi mereka bergurau dengan rumus-rumus, menemani anak belajar pidato, pramukaan sampai sore, segalanya membuatku sadar bahwa akupun dulu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,  sadar bahwa kadang kita ga perlu menjadi hebat dulu untuk bahagia, dan sadar bahwa segala sesuatu yang dimulai dari hati akan terus mengalir sampai hati meski raga tak lagi jumpa. 

Minggu, 19 Januari 2020
Minggu, 8 Maret 2020
Pertama kalinya ngasuh ibu-ibu naik gunung. yah.. aku cukup suka hiking, meski aku dikategorikan sebagai pemula (pendaki muka lama) hehe.. cukup unik, mendaki dengan bekal satu ransel dan yang lain hanya membawa tas kecil berisi HP dan make-up, jangan ketawa.. aku sebal memikirkannya haha.. tapi aku suka hari itu, alam sangat bersahabat, mentari naik di belakang gunung dengan estetik, kabut tipis hanya bersenandung sebelum subuh, luar biasa ciptaan Tuhan. Suara lirih dari hati "Kamu boleh merencanakan A, B, C, D.... Z tapi Allah yang menentukan. Ingat ga, tragedi nanjak sindoro, kamu berangkat dengan team beralatkan lengkap tapi badai menyelimuti sejak kamu melangkah dari rumah. Ingat ga, perjalanmu ke Halimun salak, berbekal logistik sederhana dan satu partner gila membuatmu menikmati perjalanan suka cita. Inipun sama, bukan berarti ketika partnermu serada-rada maka rencanamu akan terkendala, justru bisa jadi sebaliknya"

April 2020
Aku memutuskan resign, mengambil langkahku sendiri hehe.. bukan keputusan besar, tapi hari itu aku menyadari bahwa "Keputusan kecil atau besar memiliki resiko yang sama besarnya, karena pada akhirnya aku sendiri yang akan menjalankannya". 

Mei Juni Juli Agustus September Oktober Desember 2020
karantina terindah sepanjang hari hehhe...
Aku memulai kembali relasi yang sempat terputus, bertemu teman-teman lama, menengok tetangga yang sempat lupa karena sibuk kerja, bekerja sesuai kapasitas yang dimiliki (lewat daring dan protokol kesehatan yang katanya biar aman), Bercengkrama dengan pensil, penggaris, sketch book dan warna-warna yang katanya sempat terelakan karena cuan hahaha.. mulai menengok kehidupan sosial yang luput dari kata egois "katanya kuliah biar bisa membangun lingkungan sekitarmu  lebih maju, mana??" aku mulai merangkak lagi. 

Hwah... sudahlah tulisanmu ga akan rapi kalo di selesaikan hari ini wkwk... tapi kupastikan kamu hebat masih berdiri di titik ini, ayo diri jangan lupa ya... kamu masih bisa hidup sampai detik ini karena rasa kasihan Allah padamu. Biar lebih romatis, aku mau kasih kado istimewa buat diri sendiri, hiyak.. menyenangkan. coba kamu baca yah :)

Sajak Akhir tahun
Pagi ini,
kamu boleh menjadi pecundang, janjimu tak kau lakoni sepenuh hati karena ragu sana-sini dan keyakinan yang tak kau pegang, tapi tidak untuk lusa!

Siang ini,
kamu boleh membenturkan kepalamu, menyesali apa yang terjadi , memaki diri sendiri karena melewatkan kesempatan dan menghambur-hambukan waktu yang datang, tapi tidak untuk esok lusa!

Sore ini,
kamu boleh saja menjadi mahluk paling memalukan seantero bima sakti, sampai ingin rasanya masuk kedalm goa di dalam hutan dan menutupi diri dengan selimut tebal, tapi tidak dengan esok lusa!

Malam ini,
kamu boleh tertunduk lemas, menangis tersedu, tertunduk lemas, meratapi hal-hal yang kamu cinta pergi, tapi tidak dengan esok lusa!

Jika kamu kalah hari ini, menanglah esok lusa!
Jika kamu keliru hari ini, jadilah benar esok lusa!

"Sekiranya" tutur sayyidina Umar Bin Khattab suatu ketika " Manusia diperlihatkan seluruh takdir, tentulah ia akan memmilih takdir yang Allah pilihkan untuknya". Yakinlah teman-teman, Sungguh dihadpan hati yang percaya kepada Tuhan-Nya, ujian-ujian dunia tak berkutik sedikitpun, tak punya kesempatan untuk goreskan luka.

alhamdulillah.. 2020 sudah terlewati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D