Langsung ke konten utama

index

1.     KEBENARAN NILAI UTAMA KEHIDUPAN

2.     VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL PERLU DI KENALI

3.     BERJABAT TANGAN DENGAN FILSAFAT

4.     APA FILSAFAT MATEMATIKA?

5.     APA TUJUAN BELAJAR MATEMATIKA?

6.     Apa itu Matematika?

7.     Kerohanian dan Agama Manusia

8.     Ciri-ciri fisik MANUSIA

9.     MANUSIA

10. Diri

11. Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy

12. SUARA SISWA, Benarkah ????

13. Feminin atau Maskulin?

14. Maintaining discipline in the classroom

15. PERMASALAHAN YANG TERJADI SEKARANG.

16. Carut Marut Progam Tambal Suram

17. Terpuruk Setelah Black Thursday

18. Jejak Krisis Sejak Depresi 1930

19. FAKTA- FAKTA KURIKULUM 2013

20. KELEMAHAN KURIKULUM 2013

21. KELEBIHAN KURIKULUM 2013

22. Perencanaan Pembelajaran

23. Pengertian Trauma

24. Pemerataan Pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal

25. Menjaga Warisan Budaya Dieng Sebagai Perwujudan Cinta Budaya Indonesia

26. PENYEBAB MASALAH DISIPLIN

27. MENCEGAH MASALAH DISIPLIN

28. PENDEKATAN DISIPLIN

29. Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

30. Penggolongan Data Satistik

31. Pengertian Statistik Dan Statistika

32. Anatomi 5

33. Anatomi 4

34. Anotasi 3

35. Anatomi 2

36. Anatomi 1

37. KEHIDUPAN UMAT ISLAM DI CHINA

38. FUNGSI DAN PERAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

39. KURIKULUM

40. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN.

41. Melestarikan 5 Candi Di Kawasan Tinggi Dieng Wonosobo Sebagai Nilai Sejarah (History) Dan Nilai Seni Sekaligus Sebagai Media Pembelajaran Untuk Semua Umur

42. PANCASILA SEBAGAI DASAR CITA-CITA REFORMASI

43. PANCASILA DI ERA REFORMASI

44. TUJUAN DAN DAMPAK REFORMASI

45. PERIODE GEGAP GEMPITA

46. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

47. Filasafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

48. Pengertian Filsafat Pancasila

49. PENGERTIAN PANCASILA

50. PANCASILA FALSAFAH NEGARA

51. MANFAAT ARANG KAYU

52. MANFAAT BARU ARANG

53. CARA MEMBUAT ARANG KAYU

54. BAHAN BAKAR ARANG

56. Pendekatan dalam Kajian Puisi

57. Pengertian Puisi

58. KESUSATRAAN PALING TUA

60. Pendidikan kebudayaan dengan pelajar

61. Pakaian Kebaya Yang Jarang Digunakan

62. Kebudayaan Yang Terlupakan Dikalangan Pelajar

63. Hasil Pengamatan Uji Kandungan Makanan

64. Tabel Hasil Pengamatan Uji Kandungan Makanan

65. KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN, DAN GLUKOSA

66. Pengertian, Fungsi, dan Syarat-syarat Makanan

67. GIZI

70. TEKNIK BERTANYA OLEH GURU DI DALAM KELAS

71. CIRI-CIRI GURU YANG BAIK

72. Sekilas Tentang Dunia Pendidikan

73. Pandangan Etika

74. Filosofi Matematika Pribadi

75. Dualisme

76. Teori Perry

77. Sikap epistemologis dan etika

78. Karakteristik Museum Negeri Provinsi Banten

79. Sejarah Berdiri Museum Negeri Provinsi Banten

80. Asma

81. Influenza

82. Pneumonia

83. Efisema

84. ALAT RESPIRASI PADA HEWAN

85. Kandungan Dan Manfaat Kopi Untuk Tubuh

86. PROSES PEMBUATAN KECAP DAN FERMENTASINYA

87. PROSES PEMNUATAN KECAP

88. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL FERMENTASI KEDELAI MENJADI KECAP

89. Uwong Jowo Wes Ra Njawani Blas

90. Wes akeh wong Jowo lali bosone

91. Cara-cara Untuk Menjaga Kelestarian Budaya Tradisional

92. Penyebab Budaya Tradisional Hilang

93. Budaya yang Sudah Mulai Hilang

94. Jenis-jenis Budaya Tradisional

95. Pengertian Budaya Tradisional

96. JIKA BUKAN KITA SIAPA GENERASI MUDA ITU?

97. BARENUNGAN CATATAN SEJARAH BANGSA

98. HASA JAWA DAN HARAPAN

99. JATI DIRI BANGSA

100.        Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Jawa Yang Sudah Hilang

101.        DR. Sukmono dalam buku “CANDI BAROBUDUR” penerbit Pustaka Jaya. 1986

102.        Soeprapto Nitiharjo dalam bukunya “ FILSAFAT HA NA CA RA KA” penerbit PT. Tiara Wacana Yogya. Tahun 2001.

103.        Ir. Sri Mulyono dalam bukunya “ Wayang, asal – usul, Filsafat dan masa depannya “. Penerbit PT. Gunung Agung. Jakarta 1978.

104.        Ilmu pengetahuan dan teknologi Jawa (Javanologi)

105.        Apa Itu Jawa (What Is Java)?

106.        HILANGNYA BUDAYA

107.        Solusi terhadap siswa yang mengalami trauma matematika

108.        Faktor lingkungan kelas terhadap kecerdasan anak

109.        Konsep Belajar Matematika yang Mempengaruhi Prestasi Siswa

110.        6.4. Prinsip Inklusi-Eksklusi

111.        6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

112.        KOMBINATORIAL DAN PELUANG DISKRIT

113.        Cara Membantu Anak yang Mengalami Trauma

114.        TRAUMA MATEMATIKA MEMENGARUHI PRESTASI SISWA

115.        Pengaruh Guru terhadap Perkembangan Berfikir Kritis Siswa

116.        Pengertian berfikir kritis

117.        PENGERTIAN GURU

118.        KARAKTER ITU BERBEDA–BEDA

119.        PERSOALAN MATEMATIKA

120.        FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PEMAHAMAN

121.        TINGKATAN-TINGKATAN DALAM PEMAHAMAN

122.        PENGERTIAN PEMAHAMAN

123.        PRINSIP DASAR TENTANG PERSEPSI

124.        Persepsi

125.        MEMBOSANKAN

126.        TINGKAT KREATIFITAS GURU

127.        Membangkitkan Inovasi Belajar Siswa

128.        Kegunaan Guru yang Kreatif

129.        Upaya Menjadi Guru yang Kretif

130.        Guru Kreatif

131.        APAKAH POTENSI PESERTA DIDIK TERGANTUNG GURU?

132.        Efektivitas Belajar Anak

133.        Indikator indikator Lingkungan Keluarga

134.        Lingkungan Keluarga

135.        KELUARGA DAN PENDIDIKAN

136.        PRESASI DAN PROSES BELAJAR

137.        Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

138.        Pengertian Belajar

139.        Macam-Macam Gaya Belajar

140.        Pengertian Gaya Belajar

141.        Gaya Belajar

142.        Kemandirian Belajar

143.        Pola Asuh Orang Tua

144.        Indikator Pencapaian Kemandirian Emosional

145.        Kemandirian Emosional

146.        Tugas Perkembangan Remaja

147.        Masa Sekolah Menengah (Remaja)

148.        Perkembangan Hidup Manusia

149.        Kemandirian Emosional Manusia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D