Langsung ke konten utama

Catatan kecil 'Madrasah Ramadhan' Part 1

Assalamualaikum warrohmatullahi wabarrokatu. Halo sahabat muslim, masih puasa hari ini? Bagi yang masih menjalankan ibadah puasa semangat yah, jangan lupa tetap semangat menggapai ridho Allah. Oh iya, bagi yang sedang  berhalangan juga jangan bersedih dan kalah semangat ya.

Okay sahabat semua, sudah lama kita tidak berjumpa melalui blog ini. Meski demikian, semoga tidak menghalangi kita untuk saling mendoakan dalam kebaikan dan semoga dimanapun sahabat muslim berada semoga tetap berada di bawah perlindungan Allah subhanahu wata’ala.  Kali ini kita akan membahas Madrasah/sekolah Ramadhan. Jadi beberapa waktu lalu setelah mengikuti KULWAP (Kuliah WhatsApp) tentang “Madrasah Ramadhan”  dari Ust. Aldi Apriliana, ada nih beberapa catatan kecil yang mungkin bisa kita jadikan bahan belajar bersama, karena sesungguhnya kita adalah pembelajar seumur hidup.

Pada awal kuliah,  Ust. Aldi menyampaikan bahwa Penting untuk dipertegas, bahwa islam merupakan agama yang sangat menghormati, memuliakan dan memberi penekanan pada kepentingan ilmu. Apa pun yang dihubungkan dengan ilmu akan menjadi mulia. Ulama mulia karena penguasaan dan pengamalannya terhadap ilmu. Suatu tempat pun menjadi mulia bila ditempati untuk majelis ilmu.
Dalam pandangan islam dunia keilmuan itu tidak hanya sekedar mengisi kepala dengan pengetahuan sekalipun pengetahuan itu mempunyai bobot nilai yang cukup tinggi dan juga memiliki peran yang cukup dominan, sebab ilmu digunakan sebagai tangga menuju kepada ketaqwaan, dan kini kita sedang berlomba-lomba lulus sebagai lulus dengan IPK (Indeks Prestasi Ketaqwaan) yang tinggi, agar mendapat keagungan di sisi-Nya.

Pendidikan rohani, bulan untuk memerbaiki diri. Seseorang akan merasa bangga ketika menempuh pendidikan tinggi secara gratis, di Universitas terbaik dan nge-TOP didunia yaitu Universitas bertaraf internasional. Terlebih lagi akan lebih membanggakan, ketika kita berhasil menyelesaikan dengan baik sesuai waktu yang ditentukan, ditambah dengan predikat nilai tertinggi atau disebut dengan istilah cumlaude. Serta ketika masuk dalam dunia kerja atau usaha, semua pintu tersebut sangat terbuka untuk kita.

Begitu juga dengan kita yang berjuang di dunia ini untuk kehidupan lebih baik lagi dikehidupan akhirat nanti. Alangkah bangganya ketika kita di akhirat di golongkan kedalam golongan yang dibanggalan oleh Allah subhanahu wata’ala karena prestasi di dunia. Alangkah lebih membanggakan lagi ketika kita mendapatkan fasilitas lebih, misal ketika yang lain harus menyebrangi jembatan panjang yang dibawahnya bara api neraka jahannam, lalu kita bias melewatinya dengan secepat kilat. Dan lebih membanggakan lagi ketika bisa masuk ke dalam surga-Nya Allah subhanahu wata’ala tanpa melalui pemeriksaan panjang.

Tentu ada hikamah dalam Q.S. Al-Qasas 28:77
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”

Allah kasih waktu khusus untuk kita hambanya, waktu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan menjadikan bulan tersebut sebagai madrasah umat manusia untuk memperoleh ridho-Nya predikat takwa. Inilah bulan Ramadhan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang menggunakan akal dan imannya sebagai Universitas. Tentu Universitas ini bukan bertaraf internasional tapi multi internasional, dimana yang ikut dalam universitas ini bukan hanya bangsa manusia tetapi juga mahluk lainnya. Barang siapa yang lulus dalam Universitas terbaik ini dengan IPK tinggi, tertu akan mendapatkan kemuliaan. Kemuliaan yang didapat bukan lagi setaraf Kepala Desa, Bupati, Gubernur, Presiden, atau sekadar Sekertaris Jendral PBB, tapi kemuliaan yang akan didapat lebih dari itu, yaitu kemuliaan dari Allah subhanahu wata’ala. Cara menempuh dan lulus di universitas ini hanya dengan 2 syarat yaitu ikhlas dan sabar.
Berguru di universitas ramdhan sama dengan berguru pada Al-Qur’an, sebab dalam kurikulumnya ini adalah Al-qur’an, karena didalamnya lengkap dengan kurikulum yang menyangkut kehidupan dunia dan akhirat, jasmani, ruh dan rohani. Sehingga dalam kurikulum pendidikan ini goal-point nya  adalah ketaatan yang tertuang dalam Q.S. An-nisa 4:59 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan Rosul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rosul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
lalu sasaran keduanya adalah keikhlasan (ini merupakan syarat di terimanya suatu ibadah ) yang tertuang dalam Q.S. Al-Bayyinah ayat 98:5 yang artinya:

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan Ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) Agama dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan Zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”
dan yang ketiga dalam berguru pada Al-Qur’an yaitu memperkaya pelatihan-pelatihan sabar dan menahan nafsu. Sehingga universitas ini akan menghasilkan lulusan terbaik berpredikat takwa.

Baiklah, mungkin hanya sedikit catatan kecil pembahasan madrasah part 1 yang dapat dibagikan (semoga Allah memberi kekuatan dan kesempatan untuk menulis part 2 dan 3 nya), dan semoga dapat diambil manfaatnya yah sahabat. Karena sebaik-baiknya referensi belajar adalah kembali dari asal ilmu itu yaitu Allah (Al-Qur’an). Bagi yang memiliki referensi lain bisa bagi di kolom komentar ya. Assalamualaikum warrohmatullahi wabarrokatu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D