Langsung ke konten utama

Anak Kampung Juga Bisa Sekolah!

Orang pertama yang akan saya ceritakan adalah Alli Reza Rafsanzani, teman-temananya memanggilnya Alli atau sebagian lain yang lebih muda memanggilnya Bang Alli. Okay apa yang ingin saya ceritakan ini adalah sosok Alli versi saya (tapi sudah saya konfirmasi ke orangnya kok hehe)
Masa Madrasah Alli memang tidak lepas dari Paskibra dan olahraga, beberapa kali mengikuti lomba paskibra semasa madrasah nyatanya membawa dirinya menjadi sosok supel dan mudah bergaul. Komandan pleton yang satu ini memang cukup teratur dalam mengonsep sesuatu (konseptor), patuh, disiplin, dan suka ngelawak. 
Sukabumi, 28 Juni 1997 anak dari tiga bersaudara itu lahir begitu beruntung. Terlahir sebagai anak pertama di pemukiman pedesaan yang dingin di kaki gunung salak Sukabumi dan datang dari keluarga yang melek pendidikan, meskipun pendidikan orang tua tak setinggi aparatur desa. Kisah Alli yang cukup semangat mengenyam pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi tak lepas dari bimbingan, arahan, dan doa orang tuanya.  
Sejak kecil Alli memang sudah diajarkan orang tuanya bagaimana mencari ilmu, sehingga ketika menapaki jejak di SDN 4 Parakan Salak, SMP Islam Yasudi Parakan Salak, MAN 1 Kabupaten Sukabumi, dan S1 Manajement Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ia terus semangat dan menggapai beberapa prestasi akdemik pun tak lewat di sabetnya, seperti juara 2 lomba desain grafis di UNMUL dan juara 1 Lomba Debat Nasional di UIN Banten.

Halaman 1
Tentang Alli 2015. Lolos sebagai salah satu calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan atau SNMPTN adalah kebanggaan tersendiri, apalagi terdaftar sebagai Mahasiswa Bidikmisi (program biaya pendidikan gratis untuk siswa miskin berprestasi) dan masuk di Jurusan Management adalah angin segar tersendiri, karena sejak awal memang Alli ingin belajar banyak tentang bisnis. Angin segar itu ternyata memilih pencinta kucing satu ini sebagai penerimanya, jangan dibayangkan betapa senangnya hehe.. anak kampung mana yg tidak senang ketika dirinya akan pergi ke kota untuk menjemput mimpinya? Anak kampung mana yang tidak senang ketika dia bisa masuk pintu kilat ke PTN tanpa harus ikut seleksi lagi dan tak perlu memikirkan biaya kuliah? Dunia juga tau, bahwa kebanyak orang tua takut menyekolahkan anaknya lebih karena biaya kuliah dan biaya hidup yang selangit, bukan tak ingin anaknya jadi orang pandai. Alli pernah bilang begini Respon orang tua alhamdulillah mendukung asal dapet beasiswa, kalo gak dapet beasiswa jangan kuliah gak ada biaya” Dan mungkin ini sudah jalan dari Allah, tentang perjalanan Alli harus kuliah di kampus beralmamater maroon.

Halaman 2
Part A_Dunia kampus memang ladangnya carut-marutnya mengembangkan skil dalam diri. Bukan Rahasia lagi, pelajaran penting tidak di dapatkan di bangku-bangku kelas atau di laboratorium computer tetapi justru di temukan di ruang-ruang  sempit berlabel tongkrongannya (Unit Kegiatan Mahasiswa). Tidak jauh berbeda dengan mahasiswa lain, Himpunan Mahasiswa Jurusan manajemen sudah mulai menggaetnya dari semester awal, sehingga amanah sebagai ketua pelaksana dan kordinator Publikasi dan Dekorasi patut di sandang. Ah, ini sudah tidak aneh rasanya untuk si jago desain satu ini (Kerap jadi pemateri untuk pelatihan desain, dijadikan Alli sebagai ajang melatih public speaking dan perluasan koneksi). 
Part B_ Selain HMJ Manajemen, perannya di organisasi Ikatan keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKADIKSI) tak diragukan lagi. Mungkin ini adalah pertama kalinya saya mengenal dan berada dalam satu naungan organisasi bersama Alli dan melihat bagaimana cara dia memimpin sebuah organisasi. Gaya memimpin yang cukup unik  menurut saya hehe.. tidak akan saya bahas disini, mungkin di artikel berbeda (*InsyaAllah). Dimulai dari menjadi ketua pelaksana acara pengenalan Mahasiswa Bidikmis se-UNTIRTA 2016 (MAPERDIKSI), lalu menjadi ketua Umum IKADIKSI 2017/2018, dan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan IKADIKSI 2018-2019. Rasanya dunia di kampus Alli habis bersama organisasi IKADIKSI, meski nyatanya dia masih bisa mengikuti UKM Basket. Dan hebatnya, selepas semua amanahnya selesai diemban, di akhir 2019 Alli bisa menyelesaikan study S1 Manajemennya. Ckck.. jadi ga ada itu istilah, pejabat kampus telat lulus hehe.. ini membuktikan bahwa dia dapat balance antara organisasi kampus dan academic.
Halaman 3
Kuliah yang tak semulus seperti diharapkan. Semester pertama  dapat nilai buruk dan ingin rasanya berhenti kuliah hanya karena berpikir pendek pernah lewat dipirannya. Tapi dalam hatinya perjuangan belum berakhir dan harus tetap bekerja keras memperbaiki akademik di perkuliahan merupakan pilihan terbaik. Alasan utamanya adalah Karena ingat kedua orang tua dan harus bangkit kembali. Jadi nih buat temen-temen yang merasa sedang berada titik tidak baik, jangan terburu-buru mengambil keputusan terburuk dan berpikir pendek. Hirup udara segar lalu carilah hal yang bisa buat temen-temen termotifasi untuk bangkit kembali,okay kaya bang Alli nih.. hehe

Selepas lulus Alli memutuskan kembali ke kampung halaman untuk mulai berwirausaha dan menggapai cita yang belum ia rampungkan yaitu “Menjadi pengusah Muda dan membantu sesama”, kita doakan saja ya semoga bisa lancar sukses yah, aamiin. Ada pesan dari bang Alli nih buat kita semua "Jangan pernah berhenti untuk mencoba karena kita akan tahu kesalahan kita dimana", shiapp….
Okay, mungkin segitu dulu kenalan sama bang Alli nya yah.. sorry kalo dalam artikel ini penulis tidak bisa menyajikan bahasa yang wah.. tapi semoga tetap bisa diambil manfaat dan semangatnya. Penulis percaya bahwa “Setiap orang adalah guru”, jadi secara pribadi saya mengucapkan terimakasih atas ilmunya.  Jika manteman memiliki kisah inspiratif lainnya.. bisa tulis di kolom komentar yah. Mari kita berbagi semangat kuy..

Komentar

  1. Mantap memang bang ali ini Kebanggaan kita semua😇😇😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayapun yakin, orang2 di dekatmu bangga mengenalmu :)

      Hapus
  2. Wah MasyaAllah bang Ali, semangat terus untuk bang ali✊ dan pastinya semangat terus juga untuk teh jeni✊😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D