Langsung ke konten utama

Diketawain satu koridor

Hujan di bulan Mei.
Hay Mei.. maaf yah hari ini aku ingin membuka rasa dalam-dalam.
Mei apa aku buruk? Salahkah jika aku hidup dengan konsep baru?

Terlalu banyak membaca buku ternyata mempengaruhi otak saya, wajar kan.
Terlalu banyak menonton juga merubah gaya bicara.Terlalu banyak merenung membuat saya absurd.

Pemaham yg saya yakini selama ini jadi kaya banyak yg terpatahkan karena konsep yg lain, dan banyak hal yg bukan bikin saya berani malah jadi makin takut melangkah kemana-mana. Kurang kah keteguhan ini?

Hey Mei, Saya lanjutkan...

Saya ini mudah terpengaruh, percaya ga?
Bodo amat percaya atau ngga haha
Kalau di ibaratkan sebuah pohon, akarnya kuat tapi batangnya ramping dan tak banyak daun. Angin tiup kanan dia kekanan, angin tiup kiri pohon doyong kekiri. Saya perlu was was dong.. kapanpun bisa terjadi angin mematahkan se-PATAH PATAHNYA. Yang artinya saya harus mulai dr awal kembali konsep yg saya bangun.

Mei, kamu pernah dengar tentang krisis identitas? Jujur aku takut mengalami itu. Kemarin saya percaya, bahwa berbicara kasar itu ga boleh! Tapi hari ini saya berbicara sangat kasar kata orang-orang. Aku ga perlu pedulikan itu semua kan? Bilang iya, ayo lah.. bilang saja iya.

Ini satu konsep dr banyak hal yang mau saya pikirkan. Bicara itu kaya bernyanyi bener ga si? banyak sekali genrenya..
Beberapa Orang bilang dan pikir musik berbahasa Arab itu islami, padahal kan ga semua gitu. Bahkan di Arab ada Kota Dubay yang lagunya di setel, maka banyak penari perut disana, bukankah itu jauh dari kata islami? Bahkan bisa jadi genre rock, jazz, campur sari (ini masuk genre ga si wkkw), dangdut dll. Dan bahasapun demikian..

Mei, aku bikin status tentang hal itu, karena mungkin saja.. mereka akan lebih sepaham denganku ketika aku mengungkapkan. Nyatanya ga gitu malahan.. mereka malah bertanya aku kenapa? Wkwkkw.. gpp Mei, aku ceritakan ke kamu saja..

Mei, kemarin ada yang ngomong BANGSAT. Kasar banget ya? Dulu aku berada dipihak mereka yang mengatakan bahwa kata itu kasar. Tidak sekarang.. karena aku percaya Mei, bahwa yg kasar itu bukan karena katanya/bahasanya tapi niatnya. Semoga kalo aku salah ada yg selalu ngingetin yah.. aamiin

Mei, kamu jangan mengumpat ya. Ga baik!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D