Langsung ke konten utama

Menari di atas Mimpi “Saya ingin sekolah”


Selamat semangat berprestasi! Gema yang sudah tidak asing lagi untuk kita dengar sebagai mahasiswa bidikmisi khususnya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Ini adalah cerita tentang hari-hari penuh mimpi bersama kawan seperjuangan. Semangat meraih mimpi, meraih prestasi, dan mengembalikan apa yang telah negeri berikan pada kami. Ijinkan saya berbagi sebuah kilas balik dari kawan-kawan hebat saya melalui tulisan ini, harapan saya setiap kejadian yang telah dilewati dapat menjadi pembelajaran baik bagi pembaca, pelaku, dan terkhusus untuk diri penulis.  
Ini bukan tentang cara menjadi kaya (jika anda berpikir ini catatan ini kisah orang kaya yang sukses berkelimang harta mungkin anda harus menutup blog ini cepat-cepat, saya tidak ingin anda membuang-buang waktu penuh kekecewaan), Ini juga bukan tentang aksi kemanusian, tapi lebih tentang catatan juang yang berarti bagi kami hingga di titik ini. Jika anda berpikir ini kisah orang hebat maka anda benar, karena setiap diri adalah hebat. Saya yakin teman-teman pembaca telah menonton atau membaca buku mengenai orang hebat di Indonesia maupun luar negeri. Mungkin beberapa orang mengalami ini, ketika kita terlalu melihat banyak orang hebat yang ada disekitar kita, mereka kadang alpha dari sinar pada diri sendiri. 
Kita akan sama-sama belajar memahami bahwa; ada yang rela menanggalkan mimpinya demi dirimu, ada yang rela mengikat perut, kaki, tangan, dan indranya demi dirimu. Intinya hal yang dicapai hari ini tidak terlepas dari orang-orang disekeliling kita. Mereka yang terus bergerak dalam keterbatan merantas kemiskinan, bersinergi membangun kehidupan lebih manusiawi akan kita bahas di sini. Adapun tujuan penulisan artikel ini bukan untuk kepentingan komersial, melainkan saling memotivasi antara pembaca dan penulis. Sehingga alangkah lebih baiknya selalu mengambil sisi positif dari setiap kejadian.
berikut ini cerita tentang mereka (klik link di bawah ini):
1.  Anak kampung juga bisa sekolah!
https://jeniramandani.blogspot.com/2020/05/anak-kampung-juga-bisa-sekolah.html
2. Tanjung Kait 
3. …
4. … 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D