Langsung ke konten utama

Ditertawakan di kampus Tetangga

Hari itu aku memulai segalanya dengan penuh kesungguhan, selesaikan apapun yang sudah aku mulai.

Pagi-pagi udah rapi mau ikut seminar, kalau ga salah seminar tentang pemilu. Sebenarnya aku sedikit malu untuk bernostalgia tentang ini, tapi gapapalah siapa tau bisa diambil menjadi sebuah pembelajaran.

Back to topic hehe

Jadi, saat itu menjadi mahasiswa yg ikut seminar sana sini adalah hobiku hehe.. Kalau di kampus ada seminar pasti ikut dengan kriteria (gratis dan dapet makan, syukur2 dapet amplop plus sertifikat, ilmu mah bonus) astagfirullah manusia militan sekali.. Tapi yg penting gratis dan topik seminar menarik, aku ikutan kok, ga dapet makan juga kalo bayar paling 5000 skuy.. Tapi ga ada tuh seminar bayar 5000 wkwk
*Sedikit bocoran
Kalo di kampusku, menjadi pengurus paguyuban mahasiswa bidikmisi itu sedikit istimewa. Jadi kalau dr kemahasiswaan ngadain seminar baik di dalam maupun luar kampus (dinas) dan pelatihan biasanya kita di kasih kursi khusus. Jatah anak BM begitulah.. Biasanya sih kalo udah di calling ikut seminar..  Ya minimal dapet snack lah haha..  Sehingga,  mahasiswa bidikmisi ini bener2 di gadang2 supaya menjadi mahasiswa yg ga kura-kura haha alhamdulillah dulu menjadi pengurus selama 3 periode bener2 ngebantu lah..

Back to topic  lagi hehe

Yah.. Jadi hari itu bawaslu ngadaim seminar tetang pemilu gitu, tapi ga di kampus UNTIRTA tapi kampus tetangga hehe..  UNBAJA kalo ga salah. Asli di undangan jam set.8 udah harus stay..

Hmm..  Kuliah aja kalo jam 7 aku ga masuk, ikutan kelas yg jam siang haha (bongkar aib). Ini asli,  jam 7 udah kudu naik angkot buat ikut seminar, biar dapet nasi kotak wkwk.. (ga deng becanda, tapi serius)

Nah..  Udah lah..  Sampailah di keterasingan itu, udah niat ikut seminar duduk paling tengah (tempat aman,  biar ga usah nanya dan di tanyain. Geuss..  Cicing bae, kalo ngantuk bisa nunduk tidur) *pikirku

Seminar pun lumayan ga ngaret2 amat, mulia set. 9 aih...  Ngaret banget lah yaw..  Udah tuh uring2an, ya gimana laper, dudukpun tidak nyaman, cuma di kasih air mineral di pagi. Dah dah..  Lupakan

Dan.. Akhirnya peserta sudah mulai ramai kursi udah mulai penuh, dan panitia mulai membagikan snack, acara pun di mulai,  pemaparan ini dan itu.. Cukup menarik,  karena sepanjang acara diriku tidak ngantuk hehe..

Dan saat itu tiba !!! Tiba-tiba dr belakang seorang pemateri menyodorkan mic.  Aih..  Syokkk.. Aku duduk di tengah, tapi kok kenapa nanya aku.. Qodarullah

"silahkan perkenalkan nama dari mana"
Wehehe..  Kenalan,  aku sangat pede dong
Salam lalu ku jawab pertanyaan pemateri "saya jeni, saya dr kampus UNTIRTA"

OKAYYY..  SEMUA TANPAK NORMAL

"okay jeni,  coba apa yg kamu ketahui tentang pemilu"

Pertanyaan mudah..
"pemilu adalah pemilihan umum" jawab sambil melirik dong ke pemateri,  apakah jawabku cukup?

Seketika ruangan itu mulai panas,  semua mata menatapku,  mereka tanpak ingin memakanku haha

Mic nya trus di ambil, karena mungkin kata sang pemateri cantik itu aku tak akan mengeluarkan kata2 lagi.

Dan.. Respon yg sangat sangat aku tidak sangka sang pemateri tertawa.
"ya iyalah..  Anak sd juga tau,  pemilu adalah pemilihan umum"

Aih..  Jujur disitu teman2 ku juga tertawa bahkan satu ruangan ketawa semua. Syaaakit sekali wkwk ingin ku berlari atau sembunyi di bawah kursi, tapi tidak kulakukan.  Ya kali.

Masih ada pembelaan dr hati haha..
Kan dia nanya,  COBA APA YG KAMU KETAHUI..  lah aku kan cuma tau itu? (jen.. Benarkah kamu cuma tau itu,  kupikir tidak). Namun berusaha menjawab sesingkat mungkin haha.. Dan bukan si penghafal buku (ngelesss.. Bae)

Semuanya berlalu, setelah seorang mahasiswa jurusan hukum menjawab panjang lebar.  Ah lega..  Mereka lupa dengan kejadian barusan!!!  nyatanya aku tidak lupa dengan adegan di tertawakan itu,  bahkan sampai detik ini aku menulis cerita ini.

Mm.. Semua nya berjalan kembali seperti sewajarnya,  tanya jawab dll. Pertanyaan yg sudah kusiapkan sedari kosan untuk pemateripun ku telan dalam2 karena malu kejadian diatas haha..

Alhamdulillah banget sih. Kejadian itu menyadarkan bahwa ga semua hal perlu kita pikirkan dalam-dalam, cukup menjadi cerita saja.  Mungkin saja jawabanku lucu atau selucu itu sampai se ruangan ketawa semua...
Kadang begini, apa yg kita anggap benar dan yakini jawaban kita benar ternyata belum tentu benar. Sang pemateri benar, mahasiswa  jurusan hukum itu benar,  dan jawabanku juga benar (meski salah di mata mereka)  atau emang salah hahah..
Menertawakan orang lain di depan umum,  kupikir tidak baik?  Selalu ada hati yg perlu di jaga!!!  Setiap orang memiliki harga diri dan rasa malu yg perlu di jaga!!  Dan..  Mungkin aku jangan berlebihan,  ga baik wkkwk..


Alhamdulillah semua ini ku kenangan sebagai hadiah lucu semasa kuliah hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D