Langsung ke konten utama

Jejak Krisis Sejak Depresi 1930



Hampir sepanjang dasawarsa pertama abad ke-20 ekonomi tumbuh pesat. tetapi ternyata krisis datang tiba-tiba menjelang akhir 1929. dan berlangsung selama beberapa tahun. Pada abad ke -19, hasil ekspor yang terbesar adalah gula dan kopi, khususnya pulau jawa, dialah soko guru kemakmuran ekonomi . Tetapi  pada abad ke -20, dengan adanya brazil yang mengembangakan kopi, filipina serta kuba yang mengembangkaperkebuann gula, dan di majukannya pembuatan gula bit di Eropa, nilai gula sebagai komoditas ekspor merosot tajam. ekspor gula kemudian jatuh sama sekali, gula tidak adapt mengembalikan kembali kedudukannya lagi seperti tahun 1929.akibat krisis ekonomi dunia, habisjuga peran gula sebagai komoditas ekspor Indonesia bahkan samapai kini.
Depresi panjang akhirnya mengubah ekspor perkebunan Indonesia ke darah luar Jawa, yaitu karet dan minyak. dengan majunya industri mobil, kedua bahan ini menjadi snagat penting. Permintaa karet dan minyak kemudian menjadi melonjat. tapi sayangnya hasil karet pun mulai mengalami kemrosostan dan akhirnya jatuh. Reaksi rakyat yang mengusahakan ketika haraga jatuh adalah memperbesar produksi. Tapi, hal ini justru lebihmenjatuhkan harga karet. Akhirnya pemeritah ikutan campau tanagn, yaitu dengan diadakannya perjanjian internasiaonal dengan negara lain baik menyakut gula maupun karet.
Pada masa ini keuanggan negara zaman depresi adalah yang paling sulit. jatuhnya ekspor mengakibatkan diturunkannya impor, sedangkan sebagian besar penghasilan negara berdasarkan dari gula dan karet. Singkat kata, defissit anggaran pemerintah hindia-belanda selama zaman depresi membengak. Awal tahun tiga puluhan kondisi ekonomi di Indonesia semakin memburuk karena krisi ekonomi tak reda-reda. Untuk itu demi mempertahanakan tingkat keuntungan maka penurunan upah di jalankan dan pengurangan pemecatan kaum buruh.
Disatu pihak, kaum kapitalis besar kekayaannya makin menumpuk, sementara di pihak lain rakyat menderita. Diskriminasi di bidang politik ekonomi, seperti pembatasan-pembatasan dan penarikan pajak istimewa atas penghasilan karet rakyat atau peraturan-peraturan yang di kenakan terhadap pendirian pabrik gula penduduk pribumi, memperbesar pertentangan ekonomi  diantara kaum nasionalis menjadi lebih besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D