Langsung ke konten utama

Pakaian Kebaya Yang Jarang Digunakan



Pernahkah seseorang berfikir,mengapa seorang pelajar hanya memakai pakaian kebaya ketika sekolah mewajibkan untuk mengenakan dalam suatu acara? ataupun hanya ketika melaksakan upacara saklar seperti pernikahan? (yang saat inipun sudah jarang dilakukan).
Sekolah yang dulunya mengadakan acara (sebut saja memperingati hari kartini) menggunakan pakaian adat khas jawa tengah yaitu kebaya bagi pelajar putri, mereka akan mengenakannyadengan senang hati sebagai perwujudan kecintaan mereka terhadap budaya daerah. Namun kita lihat saat ini, ketika seorang pelajar diminta untuk memakai pakaian adat khas jawa tengah yaitu kebaya, mereka kecenderungan untuk menolaknya dengan alasan kuno, kurang modis, malu dan sebagainya.
Bahkan kebudayaan asli bangsa Indonesia yaitu kebaya terkesan dibiarkan mati merana digerilya oleh kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Pakaian ala bule yang sronok dan tak punya sopan santun jika dilihat dari kacamata unggah-ungguh yang dimiliki pelajar jawa maupun kaca mata islam, justru malah dengan cepat berkembangbiak bak jamur dimusim hujan.
Pemakaian pakaian adat kebaya yang biasanya digunakan ketika pernikahan sebagai upacara saklarpunsudah digantikan dengan pakaian-pakaian ala-ala barat seperti pangeran willams dan ratu. Sunngguh menghawatirkan, darisegi orang dewasapun budaya kita mulai terlupakan. Itulah mengapa pelajar mulai meninggalkan budaya daerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D