Langsung ke konten utama

MELESARIKAN BUDAYA DIENG YANG UNIK DAN MENARIK DENGAN MENIKMATI GARDU PANDANG SEBAGAI WAHANA PEMANJAAN MATA DI DATARAN TINGGI DIENG



Mata adalah suatu organ yang diberikan tuhan kepada kita. Sering kita mersakan kejenuhan dalam suatu lingkup dunia kerja atau dunia sekolah. Sekali-kali kita wajib memberikan pemanjaan terhadap mata kita dengan memberikan hak mata kita untuk menikmati sebuah keindahan alam yang telah dicipakan Tuhan.
Description: E:\muaiii\1628472-pelabuhan-teluk-bayur-620X285.jpgSalah satu objek yang dapat dijadikan kita untuk memanjakan mata kita ialah menikmai gardu pandang tieng. Dalam perjalanan menuju dataran tinggi dieng, panorama indah tidak dapat kita lewatkan adalah menikmati gardu pandang dengan ketinggian 1700 m diatas permukaan laut.



           






            Kita dapat berheni sebentar untuk merasakan sejuknya udara serta indah nya panorama alam. Pemandangan spektakuler dipagi hari , kita dapat menyaksikan matahari terbit dengan cahaya keemasan yang biasa orang- orang sekitar menyebutnya dengan “golden sunrise” .
            Diawali dengan terdapatnya gunung sindoro, pegunungan tlerep,  desa rowojali, lobang, surengede, serta kejajar. Tampak des-desa tersebar , erbantang dihadapan kita diperindah dengan lekuk sungai serayu serta lading-ladang kentang yang memenuhi buki-bukit sekitarnya.
Warna sinar matahari yang kemerah-merahan akan muncul perlahan-lahan. Sinar menyapu ketenangan disekitarnya hingga muncul seutuhnya dalam kebulatan yang penuh disertai dengan lauan cahyanya.
Jika kita melanjutkan perjalanan menuju candi dieng kita akan melihat maahari erbi yang kedua, yaitu “matahari perak atau silver sunrise”. Setelah sampai di candi dieng, suasana sudah terliha terang . akan tetapi jika kita amati mata hari belum terlihat.
Karena candi dieng dikelilingi oleh gunung-gunung kecil (bukit), maka matahari secara perlahan-lahan akan muncul dari balik bukit laksana puteri cantik yang bangun dari peranduanya.
Kemunculan sang mentari membawa cahaya perak yang berkilau keputihan. Sinarnya yang kuat menembus dinginnya udara dieng, pancarannya memenuhi seluruh candi, sinarnya bersau dengan kabut  rendah dipermukaan candi dan candi hindu civa tua , memoleskan kebiruan langit.
Itulah dua kesempatan berburu matahari terbit (golden sunrise & silver sunrice) yang hanya bias dinikmati di kawasan candi dieng dan dapat dinikmati dalam waktu relative singka dipagi hari, dari dua lokasi dengan keinggian yang berbeda tetapi dari satu matahari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D