Langsung ke konten utama

TUJUAN DAN DAMPAK REFORMASI



Tujuan reformasi dapat disebutkan sebagai berikut:
a.       Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b.      Menata kembali seluruh struktur kenegaraan.
c.       Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan .
d.      Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi.
Adapun ketentuan dan syarat-syarat yang bisa menyatakan suatu kondisi reformasi adalah sebagai berikut.
a.       Telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kehidupan di bidang ketatanegaraan.
b.      Penyelenggara negara telah menggunakan kewenangannya secara semena-mena/otoriter di luar etika kenegaraan melalui tindakan-tindakan yang sangat merugikan dan menekan kehidupan rakyat keseluruhan.
c.       Telah semakin melemahnya kondisi kehidupan ekonomi seluruh warga masyarakat bangsa krisis yang berkepanjangan dan terus-menerus.
d.      Perlu langkah-langkah penyelamatan dalam segenap bidang kehidupan.
e.       Reformasi harus menggunakan landasan kerohaniaan berupa falsafah dasar negara Pancasila.
Dampak Reformasi
a.       Dampak Negatif
Pada saat itu justru mengalami ketidak-harmonisan, tanpa orientasi sehingga sangat mudah mengarah kepada jurang disintegrasi. Sistem kehidupan nasional yang telah susah payah dibangun dan disempurnakan dalam beberapa dasawarsa, bukan mengalami kemajuan maupun penyempurnaan, melainkan secara perlahan sedang mengalami proses erosi dan kerumitan yang serius.
Mengingat reformasi melalui pemahaman yang keliru, hal itu akan menimbulkan kekuasaan baru tanpa kejelasan tentang bagaimana hukum, kelembagaan negara, serta penyelenggaraan pemerintahan.
Rasionalitas dan objektivitas telah tersisihkan sehingga muncul egoisme, perseorangan maupun kelompok tanpa mengindahkan etika, norma, dan hukum yang ada. Politik kekerasan banyak bermunculan dan berkembang mewarnai kehidupan baru dalam masyarakat sehingga sulit mengatasi maupun mengontrolnya. Polusi kepentingan justru menambah keruwetan dalam kehidupan bermasyarakat bangsa dan bernegara.
Dampak negatif reformasi dibidang pemerintahan adalah menghasilkan pemerintahan yang sentralistis, pemerintahan sentralistis inilah yang di masa lalu menutup proses demokrasi dan (sebaliknya) membuka peluang kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Pesan pendiri republik ini, sebagaimana tertuang di dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, yang sangat penting adalah memepertahankan “semangat” UUD 1945. Meskipun UUD 1945 mengakui kekuasaan presiden yang besar, namun tidak berarti “tanpa batas”
b.      Dampak Positif
Dampak positif reformasi dapat kita rasakan dan saksikan melalui berita-berita media massa, serta surat kabar, dan internet, maupun pendapat-pendapat pengamat di bidangnya. Munculnya suasana baru yang bisa kita saksikan di antaranya terdapatnya kebebasan pers, kebebasan akademis, kebebasan berorganisasi, dan lain-lain. Masyarakat Indonesia , khsusnya para mahasiswa, mulai sadar dan memiliki serta dapat memperjuangkan politik mereka yang benar-benar dapat membawa ke arah perubahan yang positif.
 Pandji Setijo, Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 99-100

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Pengumpulan Data Statistik

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. Registrasi/pencatatan . Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. Sensus   yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari p

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S:   Disini kita menggunkan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2dan kotak 3 dan …. D