Langsung ke konten utama

DR. Sukmono dalam buku “CANDI BAROBUDUR” penerbit Pustaka Jaya. 1986



Dalam buku tersebut tertulis pada abad 7- 8 bangsa kita mengalami masa kejayaan dan keemasan, dengan bukti banyaknya candi  besar dan megah yang dibangun pada masa itu. Sekarang mari kita renungkan, sangat mustahil bangunan – bangunan yang besar, agung dan megah itu bisa berdiri kalau tidak ditunjang dengan majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi (untuk membangun rumah kecil saja kita memerlukan SDM, ilmu pengetahuan dan tehnologi). Kira – kira ilmu pengetahuan dan tehnologi apa saja yang mendukung berdirinya suatu pembangunan atau terciptanya suatu maha karya :
=>    Ilmu pengetahuan tata  Negara dan pemerintahan  yang stabil.
Termasuk disini kondisi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan yang stabil dan terkendali. Suatu contoh, pembangunan jembatan SURAMADU, ide awal oleh presiden Soekarno, baru terwujud pada masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono. sudah berapa puluh tahun dan berapa kali ganti pemerintahan baru terwujud, itupun atas bantuan negara lain bukan atas kekuatan bangsa kita sendiri. Ini merupakan bukti kalau  kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan  sangat berpengaruh pada suatu pembangunan. Sementara menurut perkiraan para Arkeolog, Candi Borobudur proses pembangunannya selama 104 tahun.
=>    Ilmu pengetahuan dan tehnologi bangunan, termasuk disini ilmu rancang bangun/ arsitektur, ilmu kontruksi serta ilmu pengetahuan dan tehnologi lain yang terkait dengan pendirian suatu bangunan. Candi Borobudur merupakan bukti kalau pada abad 7-8 bangsa kita sudah menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi kontruksi tingkat tinggi, yaitu Tekhnologi Kontruksi Keseimbangan Angin atau Technology Air Balance Contruction.
Bila dalam legenda rakyat diceritakan kalau dalam pendirian suatu Candi pasti terkait dengan kesaktian seorang tokoh dan mahkluk goib (takhayul) serta hal – hal lain yang bersifat irasional. Memang benar kata Albert Einsten, “ketika rasio (akal) manusia tidak mampu menjangkau, dia akan mengatakan sesuatu itu irasional” tetapi “kalau rasio (akal) manusia mampu menjangkau , dia akan mengatakan sesuatu itu rasional”.
=>    SDM yang mumpuni dan ahli di bidangnya, mulai :
  1. Ahli manajemen
  2. Ahli logistic
  3. Ahli rancang bangun/ arsitektur
  4. Ahli tata ruang
  5. Ahli pahat
  6. Ahli sastra
Dan, barang kali masih banyak lagi para ahli dengan tingkat SDM yang tinggi. Karena tanpa didukung SDM yang tinggi tidak mungkin suatu maha karya akan terwujud. Sekarang yang menjadi pertanyaan, berapa populasi bangsa kita waktu itu.  Dari perkiraan beberapa ahli, diperkirakan populasi bangsa kita waktu itu (abad 7-8)  ± 500.000 jiwa. Tetapi dengan jumlah populasi yang tidak begitu banyak bangsa kita mampu membuat sebuah Mahakarya. Sementara bangsa kita saat ini (2011) dengan jumlah populasi ± 250.000.000 jiwa, apa prestasi tingkat dunia yang dicapai bangsa kita. Apakah dengan tercatatnya bangsa kita dalam daftar bangsa terkorup di dunia merupakan suatu prestasi ?   Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi bangsa kita dimasa itu sudah cukup maju. Coba kita bayangkan, seandainya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi tersebut terus berkembang pesat sampai sekarang, pastilah banyak penemuan – penemuan ilmu pengetahuan dan tehnologi baru hasil pemikiran bangsa kita, yang mana ilmu pengetahuan dan tehnologi tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan manusia di seluruh dunia. Karena kalau penemunya bangsa kita (Jawa), pastilah  berbagai ilmu pengetahuan dan tehnologi tersebut memakai bahasa Jawa, dan akhirnya seluruh dunia mempelajari bahasa Jawa.
Dalam agama Islam ada sebuah Hadits Rasululloh “Uthulubul Ilma Walau Bissyin” artinya Tuntutlah atau carilah ilmu walau sampai Negeri “Ssyin”. Selama ini negeri Ssyyn diartikan Negeri Cina. Setelah kita kaji Negeri Ssyyn tidak menutup kemungkinan adalah negeri Syainlendra, dengan dasar :
  1. Masa kehidupan yang sama, antara Nabi Muhammad dengan Raja Syainlendra dari kerajaan Mataram kuno. yaitu abad  ke 7. karena sesuatu yang janggal kalau kita menasehati anak kita, supaya mencari ilmu pada orang yang sudah meninggal ratusan tahun silam atau pada orang yang belum lahir, secara logika pastilah kita akan merekomendasikan pada seseorang yang satu masa kehidupan.
  2. Pada masa itu negeri Syainlendra termasuk negeri yang maju dan terkemuka di dunia, dengan bukti berbagai peninggalannya. Terutama candi Borobudur dan Prambanan.
  3. Letak yang cukup jauh dan menyeberang samudera (bila dibanding Cina, yang masih satu daratan dengan jazirah Arab), karena disini untuk symbol walau jauh dan sulit harus ditempuh dalam menuntut ilmu, karena Hadits ini terkait dengan Hadits lain yang memiliki arti kalau mencari ilmu itu wajib untuk Muslimin dan Muslimat.
  4. Pada abad 7-8 di negeri Cina (yang selama ini menjadi perkiraan Ulama) tidak ada sesuatu yang sangat monumental dalam catatan sejarah, bahkan pada masa itu ada perang saudara antar Dinasty. Selain hal tersebut pada masa itu tidak ada satupun literature sejarah Tiongkok yang menyebut kata “CINA” , tetapi berbagai literature sejarah menyebut kata “TIONGKOK”.
  5. Borobudur ada persamaan makna dan filosofi dengan Al Qur’an. Puncak Borobudur ada relief dan stupa jumlahnya satu, makna filosofinya ada kesamaan dengan Al Qur’an  Surat Pertama. Begitu pula ketika kita turun ada relief dan Stupa jumlah 8 dengan Al Qur’an Surat 8, begitu seterusnya 16, 32, 64 dan 72.
Terlepas benar atau tidaknya analisa ini, tidak ada salahnya kalau hal ini kita jadikan motivasi untuk kembalinya Jawa demi bangkit dan jayanya bangsa nusantara atau Indonesia ini. Karena selama ini kata “Syin” diartikan Cina juga merupakan sebuah perkiraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMBUATAN KECAP DAN FERMENTASINYA

Mikroba yang terlibat dalam pembuatan kecap : 1)       Aspergillus sp. dan Rhizopus sp Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. 2)       Zygosaccharomyces dan Lactobacillus Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus . Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%. Proses pembuatan kecap dan fermentasinya          Proses pembuatan kecap dapat dilakukan...

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S: ...

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat...