Iklim dan lingkungan ruang kelas
harus kondusif untuk pembelajaran.Ruang kelas yang secara fisik tidak nyaman
atau terus memiliki atmosfer atau nada mengancam, akan meminimkan kemampuan
otak para siswa untuk berfungsi pada potensi yang tinggi. Pemahaman berbagai
riset terbaru tentang bagaiman otak kita
bereaksi terhadap stress dan ketakutan
dapat enolong para guru untuk mengetahui apa yang harus tidak dilakukan
dan mulai tahu apa yang harus dilakukan (Kaufeldt 1992,2).
Jelaslah, tanggapan refleksif
mengurangi kemampuan otak, oleh karena itu, menolong anak-anak (dan otak
mereka) agar merasa aman dan terjamin merupakan tujuan terpenting pertama kita
jika ingin memaksimalkan pembelajaran. Dalam setiap diri kita, sebagai individu
yang unik, anggapn refleksif dipicu oleh perbedaan rangsangan dan tingkat
tekanan. Keseimbangan yang rapuh karena terlalu banyak tekanan dan ancaman
demikian pula tantangan dan tekanan yang dianggap sesuai adalah hal yang harus
ula para guru ketahui dari setiap siswa.
Situasi
sekolah yang menyebabkan refleksi tanggapan salam hampir semua siswa termasuk:
1. Takut
mengalami luka
2. Rasa
malu, Penghinaan, merasa direndahkan
3. Tidak
waktu cukup untuk menyelesaikan tugas unuk berfikir
4. Tidak
akan teu apa yang akan terjadi nanti
5. Tantangan
kerja dengan sedikit pertolongan atau dukungan yang tersedia.
6. Kekacauan,
kebingungan, kurangnya aturan
7. Terisolasi
atau tidak merasaikut memiliki atau merasa tidak dilibatkan
8. Penekanan
pada persaingan dan penghargaan-penghargaan dari luar
9. Aktivitas
yang tidak relevan dan tak bertujuan.
Pada
decade terakhir para ahli saraf telah mengungkapkan bahwa meskipun ketika
reaksi untuk bertahan hidup terjadi, informasi indrawi berjalan kelapisan luar
otak untuk melakukan penilaian secara professional.“Jika pemikiran yang lebih
mendalam ini menunjukan bahwa kita bereaksi berlebihan, otak akan mengirim
sebuah pesan untuk meniadakan pesan refleksif ini” (Kaufeldt: 1999,4)
Refleksif
atau situasi ini memerlukan lebih banyak waktu pemrosesan, pengalaman-
pengalaman kita yang lalu dalam menghadapi situasi-situasi yang lalu dapat
menolong untuk mempengaruhi kemampuan kita dalam membuat kita keputusan dan
rencana tindakan dan mulai bertindak dengan pemikiran penuh.
Ketika
stress dan trauma sudah terpecahkan, ancaman yang dirasakan akan dilepas, atau
ketika refleksi memberikan kesan bahwa tidak ada lagi memerlukan sikap
bertahan, maka otak melepas hormone-hormon yang sesuai guna untuk menghalang
lonjakan hormone adrenalin.
Menciptakan
lingkungan yang aman dan terjamin secara fisik, emosional dan sosial, harus
menjadi langkah pertama kita dalam memaksimalkan pembelajaran untuk semua
siswa.
Komentar
Posting Komentar