Perkembangan
kemandirian individu tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut, salah satunya adalah orang tua atau lebih tepatnya
bagaimana orang tua mendidik dan mengasuh anak mereka.
Indikator tercapainya kemandirian
emosional dari orang tua menurut Havighurs
(1961) dalam Syamsu Yusuf LN (2014:81-82) sebgai berikut:
1)
Tinggi.
Indikatornya:
(a) memiliki
tujuan hidup yang realistik,
(b) mampu
mengembangkan persepsi yang positif terhadap orang lain dan mencoba
berintergrasi dengan keluarga sendiri secara mandiri,
(c) mengembangkan
kemampuan untuk mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya sendiri,
(d) mampu
membangun hubungan dengan beberapa orang dewasa muda dalam masyarakat,
(e) ikut
berpartisipasi dengan orang dewasa dalam kegiatan kemasyarakatan,
(f) menerima
konsekuensi/akibat dari kesalahan tanpa mengeluh,
(g) berani
bepergian sendiri,
(h) dapat
membeli dan memilih pakaian sendiri,
(i) melakukan
sejumlah kegiatan tertentu yang disenanginya, tanpa meminta persetujuan guru
atau orang tua,
(j) meminta
nasihat orang tua/orang dewasa hanya pada saat mengalami masalah yang rumit,
(k) mampu
menghadapi kegagalan dengan sikap rasional, dengan berupaya mengatasinya secara
lebih baik, tanpa menyebabkan depresi atau regresi.
2)
Sedang.
Indikatornya:
(a) ego
idealnya dipengaruhi oleh dewasa muda, atau figur yang tidak nyata,
(b) sikapnya
belum ajeg antara desakan untuk
menjadi dewasa dengan sikap kekanak-kanakan,
(c) memerlukan
dorongan emosional orang dewasa pada saat mengerjakan tugas-tugas baru, tugas-tugas
yang sulit atau pada saat menghadapi kegagalan,
(d) menolak
secara keras terhadap perintah/keinginan orang tua,
(e) mengalami
“homesickness” (merasa rindu rimah)
pada saat jauh dari keluarga,
(f) merencanakan
waktunya untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai aktivitas yang
dilakukannya, namun mengurung rencana tersebut apabila ia tidak menyenanginya.
3)
Rendah.
Indikatornya:
(a) ego
idelnya sangat ditentukan oleh orang tua,
(b) menghabiskan
banyak waktu senggangnya dengan orang tua,
(c) menerima
otoritas orang tua dalam menyusun kegiatan
dan mengarahkan minatnya tanpa protes bahkan selalu meminta pengarahan,
(d) ingin
ditemani keluarga apabila pergi ke luar jauh dari rumah;
(e) bersifat
pemalu;
(f) selalu
mencari dukungan dari orang tua atau orang dewasa lainnya dalam menghadapi masalah,
(g) tidak
mampu menggunakan pikirannya untuk hal-hal yang penting baginya,
(h) tidak
mampu menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupan bermasyarakat, karena secara
emosional mereka masih anak-anak;
(i) mengalami
kesulitan dalam menempuh pernikahan atau hidup berkeluarga.
Komentar
Posting Komentar