Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki
hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi
instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya
yang berada dalam suatu jaringan (Sri, 2012:6). Lingkungan keluarga merupakan
tempat seseorang anak di didik dari awal sejak ia lahir dan perkembangannya
akan selalu dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan keluarga tersebut
mempengaruhi psikologisnya, karena dari lingkungan keluarga pula mereka akan
belajar pada lingkungan yang lebih besar yaitu lingkungan masyarakat dan
lingkungan sekolah tempat seseorang belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Sutjipto Wirosidjojo (dalam Slameto, 2003:61) mengatakan bahwa: Keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya
untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk
pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
Sedangkan menurut Djamarah (2004:24) pendidikan dalam keluarga memiliki nilai
strategis dalam membentuk kepribadian anak.
Sejak kecil anak sudah mendapat pendidikan
dari kedua orang tuanya melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari
dalam keluarga. Baik tidaknya keteladanan yang diberikan dan bagaimana
kebiasaan hidup orang tua sehari-hari dalam keluarga akan mempengaruhi
perkembangan jiwa anak. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga.
Jadi lingkungan keluarga merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku
seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi
perkembangan individu. Kondisi keluarga yang harmonis dan perhatian akan
mendorong anak giat belajar yang pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang
optimal. Sedangkan kondisi keluarga yang kurang harmonis dan tidak dapat
perhatian dari orang tua yang kurang mendukung dalam hasil belajar siswa
sehingga tidak teralisasikan.
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, dan hubungan yang harmonis antar anggota keluarga akan
membantu siswa melakukan aktivitas yang baik. Hasil penelitian Wulandari (2010)
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kontribusi orangtua terhadap
efektivitas belajar siswa, jika kontribusi orangtua yang diberikan untuk
menunjang belajar anak di rumah sudah dimanfaatkan oleh anak dengan maksimal,
berarti sudah efektif. Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap
belajar anaknya di sekolah.
Orangtua merupakan orang yang menjadi
pendidik dan membina yang berada di lingkungan keluarga (Arifin, 2005).
Orangtua merupakan orang yang pertama dan utama yang memberikan pendidikan di
dalam rumah. Peran orangtua sangat penting dalam mempersiapkan segi
perkembangan sosial anak yang secara tidak langsung menerapkan unsur-unsur
pendidikan, yaitu suatu proses dimana orang tua menggunakan semua kemampuan
yang ada guna keuntungan mereka sendiri dan program yang dijalankan anak
tersebut, orang tua, anak dan program sekolah semua merupakan bagian dari suatu
proses. Dengan demikian semakin tinggi peran orang tua dalam pendidikan seorang
anak, maka pendidikan anak tersebut juga akan semakin baik.
Komentar
Posting Komentar