Perkembangan
adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmaniah tersebut sehingga
penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang
termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis (Hartinah, 2011:24).
Menurut Syamsu Yusuf LN (2014:15), Perkembangan
adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya (maturation)
yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Yang dimaksud dengan sistematis,
progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebagai berikut.
1. Sistematis, berarti
perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.
2. Progresif,
berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas)
baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan, berarti
perubahan pada bagain atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan
atau berurutan, tidak secara kebetulan atau loncat-loncat.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), Perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil
dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah
perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan
berakhir dengan kematian.
Sementara itu, Chaplin (2002) (dalam Desmita,
2013:4). Mengartikan perkembangan sebagai: (1) perubahan yang berkesinambungan
dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, (2) pertumbuhan, (3)
perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagain-bagian jasmaniah ke
dalam bagain-bagian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi
dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk
dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang
sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara
berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap
berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pertumbuhan dan
berakhir dengan kematian. (Desmita , 2013:4-5).
Menurut pandangan kontemporer, (seperti Santrock, 1995; Seifert dan Hoffnung,
1994), esensi perkembangan meliputi 3 bidang utama, yaitu perkembangan
fisik(biologis), kognitif, dan psikososial (sosioemosional). Perkembangan fisik
meliputi perubahan pada fisik (otak, panca indra, otot, tulang), perubahan
dalam keterampilan motorik, perubahan hormon seksual, penurunan jantung,
penglihatan, dan sebagainya. Sedangkan perkembangan kognitif meliputi perubahan
pada pemikiran, intelegensi, keterampilan berbahasa. Sementara itu, perubahan
psikososial meliputi perubahan pada relasi individu dengan orang lain,
perubahan pada emosi dan perubahan kepribadian. Ketiga dimensi utama
perkembangan ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan (dalam
Desmita, 2013:34-35).
Komentar
Posting Komentar