Menurut
Dwi Astuti (2005:23), pola asuh
orang tua adalah cara mengaruh dan metode disiplin orang tua dalam hubungan
dengan anaknya dengan tujuan membentuk watak, kepribadian, dan memberikan
nilai-nilai bagi anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Macam-Macam Pola Asuh Orang
Tua
Dalam konteks bimbingan orang tua
terhadap remaja, (Hoffman, 1989, as
cited in Ali dan Asrori, 2014:102) mengemukakan tiga
jenis pola asuh orang tua, yaitu:
1. Pola
asuh bina kasih (induction),
2. Pola
asuh unjuk kuasa (power assertion),
3. Pola
asuh lepas kasih (love withdrawal).
Pola asuh bina kasih
adalah pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan
senantiasa memberikan penjelasan yang masuk akal terhadap setiap keputusan dan
perlakuan yang diambil bagi anaknya.
Pola asuh unjuk kuasa adalah
pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan senantiasa memaksakan
kehendaknya untuk dipatuhi oleh anak meskipun sebenarnya anak tidak dapat
menerimanya.
Pola asuh lepas kasih
adalah pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan cara
menarik sementara cinta kasihnya ketika anak tidak menjalankan apa yang
dikehendaki orang tuanya, tetapi jika anak sudah mau melaksanakan apa yang
dikehendaki orang tuanya maka cinta kasihnya itu dikembalikan seperti
sediakala.
Dalam konteks
pengembangan kepribadian remaja, termasuk di dalamnya pengembangan hubungan
sosial, pola asuh yang disarankan oleh Hoffman
(1989) untuk diterapkan adalah pola asuh bina kasih (induction), karena setiap keputusan yang diambil oleh orang tua
tentang anaknya atau setiap perlakuan yang diberikan orang tua terhadap anaknya
harus senantiasa disertai dengan penjelasan atau alasan yang rasional. Dengan
demikian, anak akan dapat mengembangkan pemikirannya untuk kemudian mengambil
keputusan mengikuti atau tidak terhadap keputusan atau perlakuan orang tuanya.
Diana
Baumrind (Weiten & Lioyd,
1994;359-360: Sigelman & Shaffer, 1995: 396) mengemukakan hasil penelitiannya melalui observasi
dan wawancara terhadap siswa TK (Taman Kanak-kanak). Penelitian ini
dilakukannya, baik di rumah maupun di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gaya perlakuan orang tua (parenting
style) dan kontribusinya terhadap kompetensi sosial, emosional, dan
intelektual siswa (as cited in Syamsu
Yusuf dan Nani, 2012:28-29). Hasil penelitiannya dapat disimak pada tabel (1).
Komentar
Posting Komentar