Soeprapto Nitiharjo dalam bukunya “ FILSAFAT HA NA CA RA KA” penerbit PT. Tiara Wacana Yogya. Tahun 2001.
Ditulis di
buku tersebut kalau huruf jawa sudah ada sejak tahun 911 SM. Penciptaan huruf
jawa berdasarkan asal muasal kehidupan dan asal muasal alam semesta. Di dalam
budaya Jawa hal tersebut lebih dikenal dengan istilah “Sangkan
Paraning Dumadi untuk dasar huruf Jawa dan Sangkan Dumadining Bawana untuk
dasar Kalender Jawa”. Dalam hal perjalanan spiritual, nampaknya bangsa kita
bisa dibilang cukup stabil, tidak mengalami pasang surut yang berarti, seiring
dengan muncul dan perginya seorang Utusan Tuhan. Karena pengetahuan dan
pengalaman spiritual yang cukup stabil inilah yang menjadikan modal dasar,
mengapa ketika ada agama/religie dari luar masuk ke Nusantara ini tidak ada
pergolakan, permusuhan apalagi pengusiran terhadap pengaruh atau pelaku
penyebaran agama/religie tersebut. Tetapi pada sisi lain menjadikan generasi
kita tidak mampu membedakan mana budaya Jawa dan mana budaya agama pendatang,
termasuk budaya bangsa pembawa (asal) agama tersebut. Contoh, seperti
saat ini beredar pendapat dari beberapa kalangan umat beragama dari salah satu
agama yang ada di Indonesia ini beranggapan kalau wayang, gamelan dan tari jawa
dianggapnya budaya Hindhu, sehingga ada sebagian kalangan yang membenci bahkan
memusuhinya. Padahal kalau kita telusuri, gamelan, wayang dan tari jawa
itu adalah asli budaya Jawa, bukan budaya Hindhu maupun budaya Budha.
Seandainya gamelan merupaka budaya Hindhu/Budha, tentu di India akan banyak
ditemukannya peralatan musik yang menyerupai gamelan, baik secara pisik maupun
penggunaanya. Seharusnya kita bangga karena di dunia ini Cuma ada dua
simphoni terlengkap, yaitu gamelan dan orkestra. Sementara itu gamelan sudah
ada ribuan tahun silam, sedangkannya orkestra di Eropa baru muncul abad 17.
Seandainya
Sultan Agung tidak merubah Kalender Jawa dengan cara meng-akulturasi-kan
Kalender Jawa, Kalender Hijriah dan Kalender Caka Hindhu, tentu kalender Jawa
sekarang berangka tahun 2922. Sedangkan antara Kalender Jawa dan huruf Jawa
saling terkait dengan dasar Sangkan Dumadining Bawana adalah Wadah, sedangkan
Sangkan Paraning Dumadi adalah Isi. Perlu kita ketahui kalau Kalender Jawa
adalah kalender paling lengkap di dunia, karena mengakomodasi makrokosmos
(bawana ageng) dan mikrokosmos (bawana alit). Sedangkan kalender lain seperti
kalender Masehi hanya mengakomodasi makrokosmos, bahkan kalender lain sekedar
hitungan angka.
Komentar
Posting Komentar