Langsung ke konten utama

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PEMAHAMAN

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan  belajar siswa ditinjau dari segi kemampuan pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Tujuan
            Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mangajar. Perumusan  tujuan akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud adalah pembuatan Tujuan Intruksional Khusus (TIK) oleh guru yang berpedoman pada Tuhan Instruksional Umum (TIU).

b.      Guru
            Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan pada peserta didik diskolah. Guru adalah orang yang berpengalaman pada peserta didik disekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Di dalam satu kelas peserta didik satu berbeda dengan lainya, untuk itu setiap individu berbeda pada keberhasilan belajarnya.
            Dalam keadaan  yang demikian ini seorang guru dituntut untuk memberikan suatu pendekatan atau belajar yangs sesuai dengan keadaan peserta didik, sehingga semua peserta akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

c.       Peserta Didik
                  Peserta didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah untuk belajar bersama guru dan teman sebayanya. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda, bakat, minat dan potensi yang berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pasti terdiri dari  peserta didik yang bervariasi karakteristik dan kepribadiannya.
                  Hal  ini berakibat pada berbeda pula cara penyerapan materi atau tingkat pemahaman setiap peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa peserta didik adalah unsur manusiawi yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil belajar atau pemahaman peserta didik.

d.      Kegiatan pengajaran
      Kegiatan pengajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada proses pembelajaran yang diciptakan guru dan sangat dipengaruhi oleh bagaimana keterampilan guru dalam mengolah kelas. Komponen-komponen tersebut meliputi, pemilihan strategi pembelajaran, penggunaan media dan sumber belajar, pembelajaran guru, dan sarana prasarana pendukung. Kesemuanya itu, akan sangat menetukan kualitas belajar siswa. Dimana hal-hal tersebut jika dipilih dan digunakan secara tepat, maka akan menciptakan suasana belajar yang PAKEMI (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Inovatif).

e.       Suasana Evaluasi
            Keadaan kelas yang tenang, aman, disiplin juga berpengaruh terhadap tingakat pemahaman peserta didik pada materi (Soal) ujian yang sedang mereka kerjakan. Hal itu berkaitan dengan konsentrasi dan kenyamanan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan proses belajar menagajar akan tinggi pula.

f.       Bahan dan alat evaluasi
      Bahan dan alat evaluasi adalah satu komponen yang terdapat dalam kurikulum  yang diguanakan untuk mengukur pemahaman siswa, Alat evaluasi meliputi cara-cara dalam menyajikan bahan evaluasi, miaslnya dengan memberikan butir soal bentuk benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan esay.
Penguasaan secara penuh (pemahaman) siswa tergantung pada bahan evaluasi atau soal yang di berikan guru kepada siswa. Jika siswa telah mampu mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan paham terhadap materi yang telah diberikan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010; 109) faktor lain yang mempengaruhi pemahaman atau keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut:
a.       Faktor internal (dari diri sendiri)
1.     Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: keadaan panca indera                          yang sehat, sakit atau perkembangan yang tidak sempurna.
2.     Faktor Psikologis, meliputi: keintelektualan (kecerdasan),                             minat, bakat, dan potensi prestasi yang dimiliki
3.     Faktor pematangan fisik dan psikis

b.      Faktor Eksternal (dari luar diri)
1.    Faktor sosial meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan                    sekolah, lingkungan kelompok, dan lingkungan masyarakat.
2.     Faktor budaya meliputi: adat istiadat, ilmu pengetahuan,                              teknologi, dan kesenian.

Sumber :
Jannah, M. D. N. (2012). Penggunaan Alat Peraga Bangun Datar untuk Meningkatkan Pemahaman Penyederhanaan Pecahan dalam Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Mojo 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Komentar

  1. boleh minta sumber referensinya?

    BalasHapus
  2. Boleh minta sumber referensinya gak min ?

    BalasHapus
  3. Boleh minta sumber referensinya gak min ?

    BalasHapus
  4. Jannah, M. D. N. (2012). Penggunaan Alat Peraga Bangun Datar untuk Meningkatkan Pemahaman Penyederhanaan Pecahan dalam Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Mojo 04 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

    Maaf atas ketidaknyamanannya, saya baru buka blog ini kembali. Dan baru tau adanya komentar. Semoga bermanfaat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMBUATAN KECAP DAN FERMENTASINYA

Mikroba yang terlibat dalam pembuatan kecap : 1)       Aspergillus sp. dan Rhizopus sp Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. 2)       Zygosaccharomyces dan Lactobacillus Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus . Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%. Proses pembuatan kecap dan fermentasinya          Proses pembuatan kecap dapat dilakukan...

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S: ...

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat...