Di era
globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan suatu negara bisa dikatakan
sudah mulai mengalami kemajuan. Mempunyai negara yang maju memang harapan semua
masyarakat, dan kini hampir semua negara sudah mengalami kemajuan tersebut.
Mulai dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan budaya
sekalipun, itu semua karena pengaruh dari globalisasi.
Akibat dari
pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif maupun negatif yang
ditimbulkan. Dampak positif dari pengaruh globalisasi sudah bisa kita rasakan
sendiri, yaitu teknologi yang semakin canggih, kemajuan alat transportasi
dan ilmu pengetahuan lebih luas. Tetapi dalam sisi negatifnya, karena pengaruh
dari globalisasi ini, banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara kita.
Akibat pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih budaya
barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan pola pikir mereka yang
menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih populer, sehingga
kesadaran mereka dalam melestarikan budaya tradisional menurun.
Itu semua
menyebabkan keberadaan budaya tradisional di negara kita mulai memprihatinkan.
Dahulu, budaya tradisional di negara kita tak terhitung jumlahnya karena begitu
banyak ragamnya, mulai dari tarian tradisional, bahasa tradisional, alat
musik tradisional, dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang budaya
tradisional di negara kita sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada. Jarang
sekali sekarang kita temui ada anak muda yang mau untuk memperhatikan
kebudayaan tradisional negaranya, itu semua karena anggapan mereka tentang
kebudayaan tradisional salah. Sehingga mereka malu untuk mengakui jika
kebudayaan tadisional adalah kebuadayaan mereka.
Apabila
pemikiran para generasi muda tidak pulih kembali untuk mencintai budaya
tradisionalnya, cepat atau lambat pasti kebudayaan kita akan jauh lebih
terkikis. Oleh karenanya, sebelum itu semua terjadi, kita sebagai para generasi
muda harus berani memperjuangkan kembali kebudayaan tradisional yang sudah
nenek moyang kita wariskan kepada kita.
Komentar
Posting Komentar