Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan-kebudayaan
daerah sekarang sudah mulai luntur dari pelajar kita. Karena pelajar kita
khususnya para remaja lebih condong senang meniru budaya-budaya luar dari pada
budaya asli kita sendiri. Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita
lebih senang meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule
yang ternyata merupakan kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat
mereka lebih cantik dari pada memakai pakaian yang menutup anggota tubuh yang
merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang penuh sopan santun dan
keramahannya.
Itu
sedikit membuktikan bahwa kebudayaan daerah yang kita miliki mulai dimakan oleh
harimau harimau luar negri, serta menggantiya dengan budaya barat yang sangat
bertenangan serta budaya barat yang tidak selamanya positif. yang mulai
menyebabkan budaya-budaya barat Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan
remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan
mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba
canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras,
sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras.
Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat
seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir. Nasib bangsa Indonesia dan
nilai-nilai kebudayaan daerah sangat tergantung kepada kemampuan penalaran,
skill, dan manajemen pelajar khususnya kaum muda sebagai generasi penerus.
Sayang sekali sampai dengan saat ini, pelajar Indonesia mengalami krisis
kebudayaan. hal ini disebabkan Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan
merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten
serta tidak adanya pengenalan tentang kebudayaan daerah kepada pelajar.
Komentar
Posting Komentar