Langsung ke konten utama

SUARA SISWA, Benarkah ???

Hay hay hay… sobat risma, disini kita akan membahas sedikit tentang kebiasaan siswa-siswi pada umumnya, yahhh.. bisa dikatakan ini adalah setitik curahan hati siswa. Disimak yaa!!..

Yang Pertama “Kepahaman”
Apa yang kalian jawab ketika seorang guru bertanya “sudah paham anak-anak?”  pasti jawabannya “sudah buu..” padahal tidak paham sama sekali, malah bingung tujuh keliling. “ada yang mau ditanyakan?” pasti jawabannya “tidak” bukannya tidak ada, tapi bingung apa yang mau ditanyakan., karena tidak mudeng 100%.

Apakahada diantara kalian malu bertanya karena malu dengan teman?  Nanti dikira sok-sokan mungkin? Atau dikira paling bodoh mungkin? Jika ia,usirlah sikap itu jauh-jauh, karena kebutuhan seseorang berbeda-beda.

Apakah ada yang takut bertanya kepada guru pengampu? jika ia, usirlah sikap seperti itu! seandainya tidak paham tentang materi tanyakan saja pada guru pengampu karena bapak ibu guru tidak akan menggigit.

Selain itu kalian juga bisa bertanya dengan sesama teman yang sekiranya mampu dalam pelajaran tersebut dan melaksanakan tutor sebaya yang akan membantu meningkatkan kepahaman dalam pembelajaran.

Yang ke-2 “PR atau PS”
Mengerjakan PR di sekolah adalah kebiasaan yang telah mendarah daging. Benar tidak???  Tanyakan pada diri kalian masing masing. Jika berbicara tentang kebiasaan mengerjakan PR, biasanya dikelas terdapat 2 kelompok kelas yaitu kelompok si rajin dan kelompok si pemalas.

Kelompok si rajin biasanya berisi anak-anak rajin yang paham akan materi tetapi kebanyakan mereka pelit-pelit. Benar tidak ???  Kelompok si pemalas biasanya berisi anak-anak yang malas mengerjakan PR  tapi mereka cenderung mengedepankan kebersamaan “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” haha..

Sebenarnya tidak perlu ada kelompok-kelompok seperti itu, kepada kelompok pemalas sebaiknya belajarlah menjadi rajin, jika ada PR mari dikerjakan di rumah. Berlatih mencoba, lebih baik tau sedikit, daripada selamanya mencontek, toh kita yang rugi sendiri.. benarkan???

Jika ada kesulitan bisa ditanyakan kepada teman dan lebih baik lagi ditanyakan kepada guru pembimbing, supaya lebih jelas. Untuk kelompok si rajin mari bagikan ilmu kalian karena ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat.

Yang ke-3 “Mencontek? OH.. NO!!!”
Siapa yang takut nilai ulangannya jelek angkat tangan?? Wetss.. banyak banget ya..Wajar kokkk, misal seorang siswa takut mendapat nilai jelek, namun sayangnya ketakutan itu membuat seserang menjadi salah jalan. Auzubillahimindzalik aduhh.. jangan yaa..

Bagi mereka yang tak memiliki kepercayaan pada diri sendiri serta faktor-faktor seperti tidak belajar, mencontek adalah jalan pintas mendapat nilai bagus, walaupun dengan berbagai cara yang sebenarnya dilarang oleh guru dan dilarang oleh Allah SWT.

Mencontek MEMBODOHI awal membohongi diri sendiri. Monggo mbak-mbak lan mas-mas tilaraken anggenipun kebiasaan nyontek.

Yang ke-4 “Dreaming and Speaking”
Kebiasaan jelek tapi sering kali kita temui di sekitar kita. “Bosen, capek, pusing, suntuk” pernah mengeluh dan merasakan hal seperti itu?  Biasanya jika kata-kata seperti itu sudah keluar maka hal yang dilakukan siswa ketika pelajaran berlangsung hanya ada 2 yaitu DREAMING or SPEAKING.

Bermimpi itu penting bagi seseorang yang ingin sukses, tapi jika bermimpi (tidur) di saat pelajaran dan ditambah nyanyian tidur “mendengkur” adalah hal yang memalukan.

Berbicara itu penting tapi jika berbicara a, b, c, sampai dengan z, ketika guru menerangkan adalah  hal yang menyakitkan bagi guru. Tau kan kalau kita lagi bicara, trus yang lain malah cuek bebek, acuh tak acuh?? “sakitnya tu disini hehe..” BAYANGKAN!!! posisi kita jika menjadi guru???

Padahal guru itu susah susah membagi ilmu untuk kita dan perlu kita tau siswa yang memperhatikan saja tidak pasti paham apalagi yang tidak memperhatikan?

Huwh,, ternyata banyak juga unek-unek yang ada pada siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ambil sisi positif pada artikel ini dan tinggalkan kejelekannya. Bye bye..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHASA JAWA DAN HARAPAN

Kalau kita semua selama ini dalam berfikir tentang budaya dan bahasa Jawa, bisa dikatakan sangat sederhana, bahkan cenderung kita pandang sebelah mata. mari mulai sekarang kita ubah cara pandang tersebut. Setelah kita semua memahami, kalau didalam budaya Jawa banyak terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dikembangkan untuk kemaslahatan orang banyak, pastilah kita akan berusaha untuk mempelajari bahasa Jawa. Karena bahasa Jawa merupakan pintu untuk memasuki atau membuka sebuah “Rumah Besar” yang disebut budaya Jawa tersebut. Setelah cara pandang kita terhadap budaya dan bahasa Jawa lebih komprehensif, pastilah yang kita dapat tidak hanya sebuah pengakuan kearifan lokal atau lokal genius tapi akan ada pengakuan global genius . Sementara itu, ada beberapa kalangan yang berfikir tidak suka budaya dan bahasa Jawa karena dianggapnya ruwet dan terlalu banyak aturan. Padahal harus kita sadari, kalau semakin tinggi suatu peradaban, akan semakin banyak dan detil dalam membuat...

6.1. Perluasan Kaidah Menghitung

kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan diatas dapat diperluas hingga mengandung lebih dari dua buah percobaan. Jika n buah pecobaan masing- masing mempunyai p 1, p 2 ,……, p n   hasil percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini   setiap   p 1 tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi   adalah: a.        p 1 x p 2 x ….. x p n              untuk kaidah perkalian b.       p 1 + p 2 + ….. + p n          untuk kaidah penjumlahan Contoh 6.8 jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau S) berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat? Penyelesaian: Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S: ...

PROSES PEMBUATAN KECAP DAN FERMENTASINYA

Mikroba yang terlibat dalam pembuatan kecap : 1)       Aspergillus sp. dan Rhizopus sp Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. 2)       Zygosaccharomyces dan Lactobacillus Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus . Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%. Proses pembuatan kecap dan fermentasinya          Proses pembuatan kecap dapat dilakukan...